Selasa, 07 Mei 2019

Kenapa Banyak Sarjana Menganggur di Indonesia ?


Setelah menempuh pendidikan kuliah 3 – 4 tahun kemudian bisa bekerja merupakan tujuan dari hampir semua orang.  lulus dan mendapatkan gelar sarjana atau diploma menjadi modal untuk mencari kerja, tentunya anggapan itu tidak lah salah, kita kuliah memang mencari ilmu guna bekal di dunia kerja,  Namun anggapan itu juga tidak seratus persen benar, buktinya serkarang banyak lulusan sarjana yang justru malah menjadi pengangguran

Kenapa Banyak Sarjana di Indonesia Yang Menganggur ?

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2013 saja ada 422.000 lulusan sarjana Indonesia yang dinyatakan menganggur, belum lagi di tambah beberapa tahun kedepan. Dari jumlah ini berarti 5,5 persen dari total pengangguran di Indonesia adalah dari kalangan lulusan sarjana

Dengan angka presntasi yang cukup besar ini, berarti selama ini ada masalah sehingga pengangguran dari kalangan sarjana semakin banyak. Berikut alasan kenapa sarjana banyak yang menganggur :



Baca Juga :
4 Kampus Swasta Murah Namun Berkualitas

6 Prospek Kerja Jurusan Teknik Geologi Setelah Lulus


1. Kuliah Kemudian Kerja

ilustrasi / google[/caption]

Mungkin salah satunya mainset mahasiswa ketika berkuliah adalah kuliah kemudian kerja. Tidak dapat dipungkiri ketersedian lowongan di Indonesia ini semakin sedikit dengan pandangan kuliah kemudian kerja tidak lah salah, jika lowongan pekerjaan sangatlah melimpah. Namun akan berbanding terbalik jika lowongan kerja tersebut sangatlah minim

Jadi, mulailah berfikir setelah lulus kita bisa apa, apa yang akan kita lakukan. Akanlah lebih bagus setelah lulus jika kita bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri, tapi mungkin itu hampir mustahil. Tapi sesungguhnya kamu bisa memulainya ketika masih kuliah. Kamu bisa memulai dengan berbisnis kecil-kecil dengan hobi yang kamu miliki


2. Minimnya Skill


Skill terbagi atas dua macam, Soft Skill dan Hard SkillSoft Skill itu seperti attitude dan kemampuan berorganisasi. Sedangkan Hard Skill itu seperti bisa membuat program komputer, bisa menjahit, bisa melukis dll.

Ini sering terjadi di kalangan mahasiswa yang memiliki nilai dan IPK bagus tetapi ternyata memiliki skill yang minim, justru yang tidak memperdulikan nilai justru memiliki kemampuan yang lebih,  walupun tidak semunya begitu. Berhentilah berfikiran nilai merupakan segalanya, jika masih berfikiran seperti itu maka kamu akan merasakannya ketika akan menacari pekerjaan


3. Pertumbuhan  Ekonomi Yang Rendah


Sebenarnya semua permasalah tidak serta merta salah dari si sarjana tersebut, tetapi juga karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih rendah. Pada dasarnya perusahaan yang ada di Indonesia tidak mau melakukan ekspansi atau perluasan produksi/anak perusahaan karena pertumbuhan ekonomi yang cukup rendah, yang menyebabkan minimnya permintaan tenaga kerja sehingga lulusan sarjana tidak mendapatkan peluang untuk bekerja.


4. Terlalu Banyaknya Lulusan Dalam Bidang Tertentu


Faktor ini juga turun andil dalam penambahan pengangguran. Semakin banyaknya orang kuliah di jurusan yang sama berarti akan semakin banyak pula lulusan di bidang yang sama dan berarti semakin sedikit pula lowongan kerjanya

Misalkan Jurusan  sosial humaniora (ekonomi, manajemen, hukum, sospol, sastra). fakultas Hukum dan Ekonomi ini, ada hampir di hampir semua kampus di Indonesia. Padahal nyatanya kemungkin kebutuhan lulusan di dua fakultas ini tidak sebanyak pasokan jumlah sarjana yang lulus. Alhasil banak yang jadi pengangguran

Namun di sisi lain, ternyata di negara kita kekurangan lulusan sarjana terbaik teknik (engineering). Kita kekurangan sekitar 120 ribu insinyur padahal ada ribuan KM jalan raya dan ribuan megawatt listrik yang akan dibangun. Masak yang harus bangun jalan tol dan listrik, lulusan Sarjana Sastra Jawa

Mungkin setelah membaca ini, kamu harus lebih jeli lagi ketika akan mengambil jurusan kuliah


5. Terlalu Pilih-Pilih Pekerjaan


Pilih-pilih dalam bekerja sih boleh-boleh saja, tapi jangan sampai keterlaluan. Dengan kamu terlalu pilih-pilih pada akhirnya kamu akan merasa tidak ketercocoka pada pekerjaan tersebut yang membuat kamu malah mengangur

Dengan kata lain, kamu harus mau menerima pekerjaan dari bawah, maksudnya misalkan kamu bertitel S1 kamu harus mau bekerja jadi bawahan terlebih dahulu, jangan berfikiran langsung jadi manager


Load comments